apa persamaan antara isaac newton dengan desainer grafis?
(pertanyaan diatas dan sebagian isi artikel ini mungkin agak mirip sama yg dimuat BLANKmagazine edisi: lupa)
apa persamaannya seorang ilmuwan fisika dengan seorang desainer grafis? pertanyaan konyol nih....
Sir Isaac Newton telah merubah pola pikir masyarakat dunia, dengan bukunya yg berjudul Philosophiae Naturalis Principa Mathematica, ketiga hukum fisika telah menjadi patokan dasar bagaimana tingkah laku benda. salah satunya yg terkenal adalah Hukum Gravitasi.
alkisah along long time ago, in the galaxi far far away... isaac newton nongkrong di bawah pohon apel, ceritanya lagi baca buku, pas lagi konsen banget eh tiba-tiba jeduuk! kepalanya newton kejatuhan apel..konon ini adalah saat newton mulai mengembangkan pemikiran tentang benda yang selalu jatuh ke tanah....atau... hukum gravitasi...
nah!
disini jawaban dari pertanyaan diatas..! setiap kreator, baik itu ilmuwan ataupun desainer (fashion, grafis, interior, dll) membutukan yang namanya imajinasi.
newton menggunakan imajinasinya dengan sangat optimal, dia memang seorang yg jenius. imajinasi terus berjalan bahkan berlari untuk mencari penyebab jatuhnya buah apel tsb. bahkan newton mampu menerjemahkan imajinasinya dalam berbagai bentuk persamaan matematika.
imajinasi berbeda dengan khayalan - impian - harapan - lamunan - dll.
semua seniman dan para pekerja kreatif sangat membutuhkan imajinasi, mereka harus cerdas, kritis, peka di rasa dan raga, untuk membuat sebuah artwork atau karya seni, imajinasipun harus terbang melewati berbagai aturan seperti komposisi, konsep, teori seni, etika & estetika, dll...
maka, biangkerok menyarankan (sok banget!) buang semua harapan, khayal, dan impian! mulailah menangkap ide dan gunakan imajinasimu untuk terbang!
pertanyaan lagi.
yg masih jadi misteri, setelah kepalanya kejatuhan apel, apakah :
a. newton membuang apel tsb.
b. newton memakan apel tsb.
c. newton membiarkan apel tsb.
d. .....................(isi sendiri)
hehehehe...
Read more...
depresi melulu
depresi adalah gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang. Pada umumnya mood yang secara dominan muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan. Phillip L. Rice (1992)
n. Depresi merupakan salah satu penyebab utama bunuh diri.
Penyebab
banyak dari kalian yang pernah mengalami depresi tanpa tahu sebabnya, malah makin depresi karena ngga ketemu jawabannya. Akhirnya malah jadi galau sendiri, semua jadi serba salah, karena (menurut penderita), tak seorang pun paham masalah Anda. Nah, menurut ahlinya, penyebab depresi ada dua, yaitu, faktor biologis (misalnya karena sakit, pengaruh hormonal, depresi pasca-melahirkan, penurunan berat yang drastis) dan faktor psikososial misalnya konflik individual, masalah eksistensi, masalah kepribadian, masalah keluarga). Ada juga pendapat yang bilang bahwa masalah keturunan punya pengaruh terhadap kecenderungan munculnya depresi.
Gejala
orang yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis, gejala fisik & sosial yang khas. Tapi yang perlu diingat, tiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar. Gejala-gejala depresi ini bisa kita lihat dari tiga segi, yaitu gejala dilihat dari segi fisik, psikis dan sosial.
Gejala fisik
- gangguan pola tidur
- Menurunnya tingkat aktivitas
- Menurunnya produktivitas kerja
- Mudah merasa letih dan sakit
Gejala Psikis
Perhatikan baik-baik gejala psikis di bawah ini, apakah kamu atau teman ada yang mempunyai tanda-tanda seperti di bawah ini :
-Kehilangan rasa percaya diri. Orang yang depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri sendiri. Mereka senang sekali membandingkan antara dirinya dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan dan berbagai pikiran negatif lainnya.
-Sensitif. Penderita depresi senang banget mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya. Perasaannya jadi sensi banget, sehingga peristiwa yang netral disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang lain (padahal sih tidak ada apa-apa), mudah sedih, murung, dan lebih suka menyendiri.
-Merasa diri tidak berguna (useless). He..he..he..Perasaan tidak berguna ini muncul karena penderita merasa menjadi orang yang gagal di bidang/lingkungan yang seharusnya mereka kuasai.
-Perasaan bersalah. Perasaan bersalah kadang-kadang muncul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman. Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain.
-Perasaan terbebani. Menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya. Mereka merasa "berat" karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab.
Gejala Sosial
Jangan heran jika masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan. Lingkungan dapat bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi ,yang biasanya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, dll). Problem sosial yang terjadi biasanya pada masalah interaksi dengan rekan/teman. Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lainnya, seperti perasaan minder, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal.
Penderita depresi merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.
sumber:
www.e-psikologi.com
www.wikipedia.org
www.rawdep.com
Read more...
n. Depresi merupakan salah satu penyebab utama bunuh diri.
Penyebab
banyak dari kalian yang pernah mengalami depresi tanpa tahu sebabnya, malah makin depresi karena ngga ketemu jawabannya. Akhirnya malah jadi galau sendiri, semua jadi serba salah, karena (menurut penderita), tak seorang pun paham masalah Anda. Nah, menurut ahlinya, penyebab depresi ada dua, yaitu, faktor biologis (misalnya karena sakit, pengaruh hormonal, depresi pasca-melahirkan, penurunan berat yang drastis) dan faktor psikososial misalnya konflik individual, masalah eksistensi, masalah kepribadian, masalah keluarga). Ada juga pendapat yang bilang bahwa masalah keturunan punya pengaruh terhadap kecenderungan munculnya depresi.
Gejala
orang yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis, gejala fisik & sosial yang khas. Tapi yang perlu diingat, tiap orang mempunyai perbedaan yang mendasar. Gejala-gejala depresi ini bisa kita lihat dari tiga segi, yaitu gejala dilihat dari segi fisik, psikis dan sosial.
Gejala fisik
- gangguan pola tidur
- Menurunnya tingkat aktivitas
- Menurunnya produktivitas kerja
- Mudah merasa letih dan sakit
Gejala Psikis
Perhatikan baik-baik gejala psikis di bawah ini, apakah kamu atau teman ada yang mempunyai tanda-tanda seperti di bawah ini :
-Kehilangan rasa percaya diri. Orang yang depresi cenderung memandang segala sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri sendiri. Mereka senang sekali membandingkan antara dirinya dengan orang lain. Orang lain dinilai lebih sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan dan berbagai pikiran negatif lainnya.
-Sensitif. Penderita depresi senang banget mengkaitkan segala sesuatu dengan dirinya. Perasaannya jadi sensi banget, sehingga peristiwa yang netral disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang lain (padahal sih tidak ada apa-apa), mudah sedih, murung, dan lebih suka menyendiri.
-Merasa diri tidak berguna (useless). He..he..he..Perasaan tidak berguna ini muncul karena penderita merasa menjadi orang yang gagal di bidang/lingkungan yang seharusnya mereka kuasai.
-Perasaan bersalah. Perasaan bersalah kadang-kadang muncul dalam pemikiran orang yang mengalami depresi. Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya sebagai suatu hukuman. Banyak pula yang merasa dirinya menjadi beban bagi orang lain.
-Perasaan terbebani. Menyalahkan orang lain atas kesusahan yang dialaminya. Mereka merasa "berat" karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab.
Gejala Sosial
Jangan heran jika masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya mempengaruhi lingkungan. Lingkungan dapat bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi ,yang biasanya negatif (mudah marah, tersinggung, menyendiri, sensitif, dll). Problem sosial yang terjadi biasanya pada masalah interaksi dengan rekan/teman. Masalah ini tidak hanya berbentuk konflik, namun masalah lainnya, seperti perasaan minder, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk berkomunikasi secara normal.
Penderita depresi merasa tidak mampu untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada kesempatan.
sumber:
www.e-psikologi.com
www.wikipedia.org
www.rawdep.com
Read more...
Subscribe to:
Posts (Atom)